Indosat Mau Ganti Palapa-D dengan Satelit HTS | The current page: Home -> Great Wall in Media |
Agus Tri Haryanto - detikInet
Jakarta - Menjelang berakhirnya masa operasi satelit Palapa-D pada 2020 nanti, PT Indosat Ooredoo, Tbk bersiap meluncurkan satelit penggantinya. Rencananya, Indosat Ooredoo akan meluncurkan satelit jenis Hight Throughput Satellite (HTS).
Diketahui, satelit HTS merupakan wahana khusus untuk layanan data atau internet. Sedangkan sebelumnya, Palapa-D yang diluncurkan pada 2009 lalu, hanya satelit jenis biasa.
Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 Bujur Timur (BT). Palapa-N1 dijadwalkan akan meluncur sebelum Juli 2020.
Satelit Palapa-N1 ini merupakan hasil pembelian dari PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), perusahaan joint venture bentukan Indosat Ooredoo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). PSNS membeli satelit dari produsen terkemuka asal China bernama China Great Wall Industry Corporation (CGWIC).
President Director & CEO Alexander Rusli, mengungkapkan membeli satelit dari China karena sudah menjadi hasil proses tender yang telah dilakukan. Selain itu, faktor-faktor seperti manufaktur satelit di dunia terbilang sedikit, ada yang pesanannya banyak, hingga tidak ada produsen yang sanggup meluncur pada tahun 2020.
Di sisi lain, masa operasi Palapa-D berakhir pada tahun 2020. Maka, Palapa-N1 digeber untuk menggantikan slot orbit yang dihuni oleh Palapa-D. Setidaknya investasi sekitar USD 200 juta digelontorkan mulai dari pembuatan, asuransi, hingga peluncuran Palapa-N1 3 tahun mendatang.
"Kami (Indosat Ooredoo) cuma punya slot orbit satu, di atas (slot orbit) crowded, makanya Pak Menteri (Rudiantara) bilang jangan sampai lepas. Sebelum Juli 2020 sudah ada penggantinya," ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan menggunakan Chinese DFH 4 Bus dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.
Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).
Di kesempatan yang sama, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso, menuturkan PT PNSN yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sementara itu Alex, mengatakan akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital.
Terlebih dengan kondisi geografis Indonesia yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Tanah Air.
"Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara," tutur Alex.
Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen seluler Indosat Ooredoo. Namun, satelit Palapa-N1 ini akan diperuntukkan B2B dulu, karena sektor tersebut yang terbukti rutin membutuhkan peranan satelit. Kecepatan Palapa-N1 bisa mencapai kecepatan 16 Gbps.
"Karena B2B sudah pasti kebutuhannya selalu ada, rutin. Kami ingin ini meluncur dulu, nanti 2,5 tahun ke depan kami pikirkan, apakah B2C juga atau sebagiannya," ucapnya.
Penandatanganan Indosat Ooredoo dan PT PSN melalui perusahaan joint venture PT PSNS pembelian satelit Palapa-N1 dengan CGWIC ini disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. (fyk/fyk)
Date:2017-05-17